Senin, 27 Maret 2017

Observasi Cara Mendirikan Usaha


        CARA MENDIRIKAN USAHA
LAPORAN OBSERVASI
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Materi Qur’an Hadist yang dibimbing oleh Dr. H. M. Hadi Purnomo., M.Pd


                                            






Disusun Oleh Kelompok 3 :
1.      Zainal Abidin                    (084131411)
2.      Fajar Hidayat                    (084131394)   
3.      Aprilia Indarwati              (084131392)
4.      Afiatul Lailiyah                 (084131413)
5.      Ria Siti Rahayu                 (084141398)
6.      Raudatul Islami                 (084131386)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) JEMBER
November, 2016




KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Asslamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan ilmu pengetahuan, kekuatan dan petunjuk-Nya. Dimana dengan izin-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Cara Mendirikan Usaha”.
 Semoga kiranya membawa manfaat yang sebesar-besarnya dan memberikan sumbangan yang berarti bagi pendidikan pada masa sekarang dan yang akan datang.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Yang jelas membawa kita ke dunia yang penuh dengan kedamaian.
Dengan terselesaikannya pembuatan makalah ini penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada:
1.      Saya ucapkan syukur “Alhamdulillahirobbil alamin” berkat kehendak Allah observasi kami bisa terselesaikan.
2.      Dr. H. M. Hadi Purnomo., M.Pd. selaku dosem pengampu mata kuliah Pendidikan Enterpreneurship di kampus IAIN Jember.
3.      Semua teman-teman kelas A9 IAIN Jember yang telah menjadi penyemangat saya untuk membuat makalah ini.
Sebagaimana pepatah yang menyatakan tiada gading yang tak retak, maka penulis makalah inipun tentunya banyak dijumpai kekurangan dan kelemahanya. Untuk itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya dan mengharap tegur sapa serta saran-saran penyempurnaan, agar kekurangan dan kelemahan bisa diperbaiki.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
                                                                                    Jember, 14 November 2016
Penulis




DAFTAR ISI

JUDULi
KATA PENGANTARii
DAFTAR ISIiii
BAB   1  PENDAHULUAN1
A.    Latar Belakang Masalah1
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan Laporan2
BAB   II KAJIAN TEORI3
A.    Ide Mendirikan Bisnis Baru3
B.     Alasan-Alasan Mendirikan Usaha Baru4
C.     Bidang Usaha4
D.    Memulai Usaha6
E.     Pengertian dan Jenis-Jenis Badan Usaha7
F.      Jenis-Jenis Izin Usaha9
G.    Proses Pendirian Badan Usaha9
H.    Faktor Penyebab Kegagalan Usaha10
BAB  III PEMBAHASAN11
A.    Lokasi Observasi11
B.     Ide Mendirikan Bisnis11
C.     Alasan-Alasan Mendirikan Usaha11
D.    Memulai Usaha11
E.     Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Usaha12
BAB IV PENUTUP
A.    Kesimpulan14
DAFTAR ISI15





BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Makalah
Melihat realita di zaman sekarang sangat sulit mencari pekerjaan, karena lowongan pekerjaan lebih sedikit dibandingkan pencari pekerjaan. Di desa maupun di kota sama- sama sulit mencari pekerjaan. Kami mencoba untuk meneliti cara mendirikan usaha, agar muncul  usaha- usaha baru untuk para pencari kerja. Langkah pertama untuk mendirikan usaha yaitu dengan mengetahui tata cara mendirikan suatu usaha baru. Maka dari itu kami memilih judul makalah “CARA MENDIRIKAN USAHA“  untuk memperdalam materi kewirausahaan.
Makalah ini dilatar belakangi tugas dari guru, selain itu menjadi ajang mengasah kemampuan kami dalam membuat makalah. Makalah ini berisikan tentang tahap-tahap membuat usaha baru. Makalah ini juga membuktikan bahwa kami menyukai dunia usaha dan kami membuat makalah ini karena rasa ingin tahu kami terhadap dunia usaha.

B.     RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:
I.       Darimana Ide Mendirikan Bisnis Baru dapat kita peroleh?
J.       Apa Alasan-Alasan Mendirikan Usaha Baru?
K.    Bidang Usaha apa yang ingin Dilakukan?
L.     Bagaimana Memulai Usaha?
M.   Pengertian dan Jenis-Jenis Badan Usaha?
N.    Apa saja Jenis-Jenis Izin Usaha?
O.    Bagaimana Proses Pendirian Badan Usaha?
P.      Apa saja Faktor Penyebab Kegagalan Usaha?

C.    Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1.      Mahasiswa mengetahui Asal Ide Usaha Baru.
2.      Mahasiswa mengetahui Alasan-Alasan Mendirikan Usaha Baru.
3.      Mahasiswa mengetahui Cara Memulai Usaha.
4.      Mahasiswa mengetahui Usaha Apa yang ingin dilakukan
5.      Mahasiswa mengetahui Pengertian dan Jenis-Jenis Usaha.
6.      Mahasiswa mengetahui Proses Pendirian Badan Usaha.
7.      Mahasiswa mengetahui Jenis-Jenis Izin Usaha.
8.      Mahasiswa mengetahui Proses Pendirian Badan Usaha.
9.      Mahasiswa mengetahui Faktor Penyebab Kegagalan Usaha
         




BAB II
KAJIAN TEORI

A.    Ide Mendirikan Usaha Baru
Beberapa penelitian telah berusaha mencoba untuk menemukan tempat bermulanya ide pendirian bisnis berskala kecil. National  Federation of Independent Business Foundation, menemukan bahwa “pengalaman kerja terdahulu” menyebabkan 45% ide baru. “Minat pribadi” berjumlah 16% dari total penelitian, dan “munculnya kesempatan” berjumlah 11%.
Longenecker, et. all, (2001) mengungkapkan beberapa sumber ide awal pendirian usaha baru, perusahaan. Sumber ide awal tersebut dapat berasal dari:
1.      Pengalaman Pribadi
Dasar utama ide awal adalah pengalaman pribadi, baik saat bekerja maupun di rumah. Pengetahuan yang didapatkan dari pekerjaan yang terakhir maupun sekarang seringkali membuat seseorang untuk melihat kemungkinan untuk memodifikasi produk yang telah ada, memperbaiki pelayanan, menduplikasi konsep bisnis dalam lokasi berbeda.
2.      Minat
Kadangkala minat tumbuh di luar statusnya sebagai minat dan menjadi bisnis. Misalnya, seorang murid yang suka berolahraga sky mungkin dapat memulai bisnis penyewaan alat-alat sky. Dengan demikian, ia mendapatkan penghasilan dari kegiatan yang dia senangi.
3.      Penemuan Secara Tidak Sengaja
Penemuan secara tidak sengaja melibatkan sesuatu yang disebut serendipitas (kemampuan menemukan sesuatu) atau sejenis kemampuan untuk membuat penemuan yang diinginkan secara tidak sengaja.
4.      Relasi Atau Bisnis Keluarga
Ada pepatah bisnis adalah menjaga hubungan dan memperbanyak relasi. Relasi adakalanya kerjasama yang akan memunculkan ide melakukan usaha baik secara bersama maupun mandiri. Jika orang tua melakukan bisnis suka tidak suka, mau tidak mau, anak dan keluarga akan merasakan susah-enaknya berbisnis. Sekali waktu anak dan anggota keluarga akan menemukan ide bisnis yang kadang apabila diterapkan akan berjalan.
5.      Pencarian Ide Dengan Penuh Pertimbangan
Sebuah ide awal dapat muncul dari percobaan yang dilakukan oleh wirausaha untuk menemukan ide baru. Usaha pencarian yang sedemikian rupa dapat berguna karena hal tersebut merangsang kesiapan pikiran, contoh wirausaha yang berpikir serius mengenai ide bisnis baru akan lebih dapat menerima ide baru dari berbagai sumber. Majalah dan tabloid lainnya merupakan sumber yang bagus untuk memperoleh ide awal. Salah satu cara membangkitkan ide awal adalah membaca tentang kreativitas wirausaha lain.

B.     Alasan Mendirikan Usaha
Berikut ini beberapa alasan orang-orang ingin mendirikan usaha baru:
1.                             Menampilkan penemuan terbaru atau barang / jasa terbaru yang dikembangkan.
2.                             Mengambil keuntungan dari lokasi, peralatan, produk atau layanan, pekerjaan , pemasok, dan bankir yang ideal.
3.                             Menghindari pendahuluan yang tidak diinginkan, kebijaksanaan proses, dan ikatan sah dari perusahaan yang ada. Presiden, kebijakan, prosedur, komitmen hukum dari perusahaan yang sudah ada yang tidak diinginkan.

C.    Bidang Usaha
Sebelum memulai usaha, terlebih dahulu perlu pemilihan bidang yang ingin ditekuni. 
Faktor – faktor untuk menentukan bidang usaha yang akan digeluti: 
1.      Minat atau bakat
Seseorang yang memilki minat dari dalam atau bakat dari keturunan akan lebih mudah dan lebih cepat beradaptasi dalam mengembangkan usahanya. 
2.      Modal
Dalam arti sempit modal dapat dikatakan sebagai keahlian seseorang. Dengan keahliaan tertentu seseorang dapat bergabung dengan mereka yang memilki modal uang untuk menjalankan usaha. 
3.      Waktu
Setiap usaha memiliki masa yang berbeda – beda ada yang dalam jangka waktu pendek adapula dalam jangka waktu menengah atau panjang. 
4.      Laba
Faktor yang perlu dipertimbangkan adalah besarnya margin laba yang diinginkan. Disamping itu dalam hal laba yang perlu dipertimbangkan adalah jangka waktu memperoleh laba tersebut. 
5.      Pengalaman
Pengalaman ini merupakan pedoman atau guru agar tidak melakukakn kesalahan dalm menjalankan usaha nantinya.  Bidang usaha yang dapat digeluti untuk pemula sesuai dengan minat dan bakat, terutama untuk usaha kecil dan menengah antara lain sbb:
a)      Sektor kecantikan
Contohnya: salon dan spa. 
b)      Sektor keterampilan
Contohnya: service elektronik ( TV, kulkas , radio, AC), Service mesin motor.
c)      Sektor Konsultan
Contohnya: konsultan manajemen, konsultan hukum, konsultan psikiater dan konsultan lainnya. 
d)     Sektor Industri
Sektor industri akan menghasilkan suatu produk olahan. Untuk usaha kecil dan menengah misalnya membuka pabrik makanan.
e)      Sektor Tambang
Sektor tambang dapat dilakukan untuk usaha kecil dan menengah seperti usaha penambangan pasir. 
f)       Sektor Kelautan
Usaha yang dapat dilakukan di sektor kelautan adalah usaha penangkapan ikan baik untuk skala kecil maupun menengah. 
g)      Sektor Perikanan
Usaha disektor perikanan antara lain membuka usaha tambak ikan atau udang baik di air tawar maupun di air laut, dan juga dapat membuka usaha pemancingan ikan dan budidaya ikan hias. 
h)      Sektor Agribisnis
Usaha di agribisnis dapat dilakukan dengan membuka pertanian jangka pendek misalnya usaha penanaman sayur mayur, jangka menengah misalnya penanaman buah-buahan dan jangka panjang misalnya penanaman palawija. 
i)        Sektor perdagangan
Usaha di sektor perdagangan dapat dilakukan dengan membuka toko atau kios. 
j)        Sektor pendidikan
Usaha disektor pendidikan dapat dilakukan dengan membuka lembaga penelitian atau kursus-kursus dan mendirikan sekolah atau perguruan tinggi. 
k)      Sektor percetakan
Usaha di sektor percetakan dapat dilakukan dengan membuka usaha fotocopy, sablon, percetakan buku, majalah, koran, atau lainnya. 
l)        Sektor seni
Usaha yang dapat dilakukan sektor seni antara lain mengerjakan seni lukis, musik, ukir, atau menjadi penulis cerita. 
m)    Sektor kesehatan
Usaha di sektor kesehatan dapat dilakukan dengan membuka klinik-klinik kesehatan, praktik dokter bersama rumah sakit,dan apotik. 
n)      Sektor pariwisata
Usaha disektor pariwisata dapat dilakukan dengan membuka biro perjalanan. Usaha wiasata membuka tempat penginapan dan tempat-tempat hiburan. 
o)      Sektor usaha lainnya.

D.    Memulai Usaha
Ada lima sebab atau cara seseorang untuk mulai merintis usahanya, yaitu:
1.      Faktor keluarga pengusaha;
2.      Sengaja terjun menjadi pengusaha
3.      Kerja sampingan (iseng)
4.      Coba – coba
5.      Terpaksa 

1)      Cara mulai usaha:
(a)    Mendirikan usaha baru
Seorang mulai usaha dengan mendirikan perusahaan yang baru. Dalam hal ini yang harus dilakukan adalah mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan badan usaha, mulai dari akte notaris sampai ke departemen kehakiman.
(b)   Membeli perusahaan
Usaha ini dilakukan dengan cara membeli perusahaan yang sudah ada. Pembelian usaha dilakukan terhadap perusahaan yang sedang berjalan atau perusahaan yang tidaka aktif, tetapi masih memiliki badan usaha. 
(c)    Kerja sama manajemen dengan sistem waralaba (franchising)
Model ini dikembangkan dengan memakai nama manajemen perusahaan lain. Perusahaan pemilik nama disebut sebagai perusahaan induk (franchisor) dan perusahaan yang menggunakan disebut franchise. Dukungan manajemen yang diberikan oleh franchisor berupa : 
Ø  Pemilihan lokasi usaha
Ø  Bentuk bangunan
Ø  Lay out gedung dan ruangan
Ø  Peralatan yang diperlukan 
Ø  Pemilihan karyawan 
Ø  Penentuaan atau penyediaan bahan baku atau produk 
Ø  Iklan bersama 
(d)   Mengembangkan usaha yang sudah ada
Pengusaha melakukan pengembangan atas usaha yang sudah ada sebelumnya, baik pengembangan berupa cabang atau penambahan kapasitas yang lebih besar. 

E.     Pengertian dan Jenis-Jenis Badan Usaha
Badan usaha adalah payung hukum yang membawahi usaha yang akan dijalankan. Adapun badan hukum yang ada adalah sebagai berikut: 
1.      Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan merupaka usaha milik pribadi artinya modal dimiliki oleh perseorangan. Kelebihan perusahaan perseorangan ini yaitu pendiriannya mudah, modalnya relatif kecil, tidak diperlukan organisasi yang besar, semua wewenang keputusan manajemen ada ditangan pemilik dan keuntungan sepenuhnya menjadi hak pemilik usaha. Kelemahan perusahaan perseorangan ini adalah relatif sulit berkembang karena biasanya menggunakan manajemen keluarga. Contoh perusahaan perseorangan ini adalah usaha dagang (UD) atau toko bangunan (TB). 
2.      Firma (Fa)
Firma merupakan perusahaan yang pendiriannya dilakukan oleh dua orang atau lebih dan menjalankan perusahaan atas nama perusahaan. Kelebihan firma adalah manajemen lebih baik dan perolehan dana dari pihak luar relatif lebih mudah. Dan bertujuan untuk mencari keuntungan semata. Kelebihan firma adalah jka salah satu pemilik firma tidak ada, akibatnya kelanjutan usahanya menjadi tidak menentu. 
3.      Perseroan Komanditer (CV)
Perseroan komanditer merupakan persekutuan yang didirikan atas dasar kepercayaan. Tujuan pendirian perseroan komanditer adalah memberikan peluang bagi perseorangan untuk ikut menanamkan modalnya dengan tanggung jawab terbatas. Kelebihan perusahaan jenis ini adalah dalam hal tanggung jawab terutama bagi sekutu aktif dan pasif. 
4.      Koperasi
Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan beberapa orang. Berikut ini beberapa jenis-jenis koperasi yang dapat kita dirikan yaitu:
a)      koperasi produksi;
b)      koperasi konsumsi;
c)      koperasi jasa;
d)     koperasi serbaguna usaha;
e)      koperasi fungsional dan golongan masyarakat tertentu.
5.      Yayasan
Yayasan  (badan usaha yang tidak bertujuan mencari keuntungan, tetapi lebih menekankan usahanya pada tujuan sosial).
6.      Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan terbatas atau yang lebih dikenal dengan nama PT adalah badan hukum yang memiliki tanggung jawab terbatas. Jenis-jenis perseroan terbatas di indonesia dilihat dari dua segi yaitu: 
F.     Jenis-Jenis Izin Usaha
Perizinan asaha dalah alat/ instumen untuk membina, mengarahkan, mengawasi, dan menerbitkan penerbitan usaha. Dalam praktiknya, dokumen-dokumen yang diperlukan oleh suatu usaha adalah: 
1.      Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 
2.      Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 
3.      Bukti diri 
Di samping dokumen di atas, izin-izin perusahaan lainnya harus segera diurus sesuai dengan bidang usahany, antara lain: 
1.                Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), diperoleh melalui Departemen Perdagangan
2.                Surat Izin Usaha Industri (SIUI), diperoleh melalui Departemen Perindustrian 
3.                Izin Domisili, diperoleh melalui kelurahan setempat dimana perusahaan itu berdiri
4.                Izin gangguan, yang dapat diperoleh melalui kelurahan setempat dimana perusahaan berdomisili 
5.                Izin Mendirikan Bangunan (IMB), diperoleh melalui pemerintah daerah setempat.

G.    Proses Pendirian Badan Usaha
1.      Mengadakan rapat umum pemegang saham
Rapat ini dilakukan untuk membicarakan pembentukan usaha yang menyangkut hak dan kewajiban pemegang saham yang nantinya hasil rapat tersebut dibuatkan notulennya sebagai bukti kesungguhan untuk mendirikan badan usaha.
2.      Dibuatkan akta notaris
Di dalam akta notaris, dicantumkan nama-nama pendiri, komisaris, direksi, bidang usaha dan tujuan perusahaan didirikan. Hal ini dibuatkan setelah diadakannya kesepakatan untuk mendirikan suatu badan usaha.
3.      Didaftarkan di pengadilan negeri
Selanjutnya, akta notaris ini akan didaftarka ke pengadilan negeri untuk mendapatkan pengesahan sebagai badan hukum yang sah.
4.      Diberitakan dalam lembaran negara
Badan usaha yang telah memperoleh legalitas dari Departemen Kehakiman akan diberitakan dalam berita negara.

H.    Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan Usaha
Secara umum, faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan terhadap hasil yang dicapai meskipun telah dilakukan studi dan perhitungan secara benar dan sempurna adalah sebagai berikut: 
1.      Data dan informasi tidak lengkap 
Pada saat melakukan perencanaan, data dan informasi yang disajikan kurang lengkap sehingga hal-hal yang seharusnya menjadi penilaian tidak ada. 
2.      Salah perhitungan 
Kegagalan dapat pula terjadi karena salah dalam melakukan perhitungan, misalnya rumus atau cara menghitung yang digunakan salah sehingga hasil yang dikeluarkan tidak akurat.
3.      Pelaksanaan pekerjaan salah
Dalam hal ini, para pelaksana usaha (manjemen) di lapangan tidak mengerjakan usaha secara benar atau tidak sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan, kemungkinan usaha tersebut gagal sangat besar.
4.      Kondisi lingkungan
Misalnya saja, pada saat melakukan penelitian dan pengukuran semuanya sudah selesai dengan tepat dan benar, namun dalam perjalanannya terjadi perubahan lingkungan, seperti perubahan ekonomi, politik, hukum dan sosial, ataupun perilaku masyarakat.
5.      Unsur sengaja
Kegagalan yang sangat fatal disebabkan oleh adanya faktor kesengajaan. Artinya, karyawan sengaja membuat kesalahan yang tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya dengan berbagai sebab.



BAB III
PEMBAHASAN
A.    Lokasi Observasi
1.      Nama Narasumber      : 1. Bapak Suyanto
   2.Ibu Tris
2.      Status Usaha               : Warisan
3.      Pelaksanaan Observasi
Tempat                        : Rumah Bapak Suyanto
Alamat                                    : Jl. Jum’at No. 7 RT:02 RW: 07 Mangli,
  Jember, Jawa Timur
Hari ,Tanggal              : Senin, 14 November 2016
Waktu                         : 14.00 WIB – Selesai

B.     Ide Mendirikan Bisnis
Ide dalam mendirikan usaha krupuk ini adalah berawal dari banyaknya orang Indonesia yang menyukai krupuk.  Dan ibarat lauk tanpa ada krupuk tanpa tidak sedap. 
C.    Alasan-Alasan Mendirikan Usaha
Dalam hidup ini bapak Suyanto dan ibu Tri ini memiliki alasan tersendiri mengapa beliau mendirikan usaha krupuk rumahan ini.  Meskipun hanya memproduksi krupuk dengan cara menggoreng saja bukan membuat krupuknya, tapi banyak yang pesan krupuk di bapak Suyanto dan Ibu Tri ini.
Alasannya mendirikan usaha krupuk ini adalah karena banyaknya peluang dalam masyarakat khususnya di daerah Mangli dan sekitarnya yang gemar memakan krupuk sebagai teman santap dalam lauk pauk.  Serta juga memberikan bisnis yang mengunttungkan juga dan bisa memenuhi kebutuhan hidup sekeluarga.
D.    Memulai Usaha
Usaha krupuk bapak Suyanto dan ibu Tri ini berawal dari usaha milik orang tua ibu tri sendiri.  Orangtua ibu Tri pertama kali menjual krupuk dengan cara berkeliling sepeda untuk menjajagan hasil jualannya.  Usaha yang sudah digeluti sejak thun 1980 ini mungkin tergolong usaha yang sudah sangat tua atau lama.  Dengan berkembangnya zaman sekarang usaha milik bapak Suyanto dan ibu Tri ini tidak lagi berjualan keliling tetapi hanya menunggu orang yang datang untuk mengambil pesanan krupuk yang sudah dipesan.
E.     Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Usaha
1)      Faktor pendukung
a)      Tahun berdiri yang sudah lama sejak tahun 1980
b)      Warisan usaha dari orangtua
c)      Sudah banyaknya pelanggan
d)     Dukungan keluarga
2)      Faktor penghambat
Dalam mendirikan usaha ini tidak serta merta lancar terus tanpa adanya hambatan sedikitpun.  Dalam usaha krupuk milik bapak Suyanto dan Ibu Tri ini juga pernah mengalami jatuh bangun dalam mendirikan usahanya.  Usaha yang pernah lancar tiba-tiba saja berhenti karena adanya kurangnya modal bahkan samapai tidak ada modal sama sekali untuk memuali usahanya lagi.  Dengan begitu bpak Suyanto dan ibu Tri tidak putus asa, dengan tidak adanya modal, beliau nekat untuk meminjam modal kepada Bank untuk memulai usahanya lagi.
Dalam kasusnya bapak Suyanto ini beliau nekat meminjam uang ke Bank karena jika tidak diberanikan dari sekarang maka beliau tidak akan bisa mendirikan usaha sampai sekarang ini.
F.     Rincian Permodalan dan Pengeluarannya
Dalam modal awal baapak Suyanto tidak mengetahui pasti seberapa modal awal untuk mendirikan usaha krupuknya, karena usaha ini berjalan dari tahun 1980 yang dikelola oleh mertuanya.  Setelah itu tahun 2000 bapak Suyanto mengambil alih  usaha krupuk mertuanya. 
Dalam sehari bapak Suyanto mengeluarkan modal Rp 1.000.000 untuk satu hari, berikut rincian pengeluarannya:
1.      Krupuk mentah           : Rp 10.000 x 40 bungkus       = Rp 400.000
2.      Minyak goreng            : Rp 9.000 x 40 kg                  = Rp 360.000
3.      Plastik                         :           ____                            = Rp 100.000
4.      Tali                              :           ____                            = Rp     7.000
5.      Kayu bakar                  : Rp 5.000 x 5 ikat                  = Rp   25.000
6.      Gaji karyawan             : Rp 15.000/hari x 7 karyawan=Rp 105.00
=Rp 997.000

Sedangkan pendapatan bapak Suyanto dan ibu Tris ini dalam sehari adalah Rp 1.400.000 ini masih dalam laba kotornya.
Laba kotor                   : Rp 1.400.000
Pengeluaran semua      : Rp    997.000
                                    : Rp    403.000
Jadi pendapatan bersih dari bapak Suyanto dan ibu Tris adalah Rp 403.00 dalam sehari.
Sebulan Rp 403.000 x 30        : Rp 12.090.000
Setahun Rp 12.090.000 x 12  : Rp 145.080.000


BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Kesimpulan dari seluruh materi yang telah kami sajikan dalam makalah diatas, bahwa setiap wirausahawan yang ingin mendirikan usaha sebaiknya mempelajari terlebih dahulu tahap demi tahap dalam membuat usaha karena tahapan ini sudah ada peraturannya. Oleh karena itu, sangat penting sekali mempelajarinya agar dalam berusaha kita tidak mendapat kesulitan dalam usaha yang dijalankan tersebut.





DAFTAR PUSTAKA
M Suyanto. 2004. Smart in Entrepreneurs (Belajar dari Kesuksesan Pengusaha
Top Dunia). Yogyakarta, Andi Offset.
Sutanto, Adi. 200. Kewirausahaan, Jakarta: Ghalia Indonesia.
Suryana. 2003. Kewirausahaan (Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju
Sukses). Edisi Revisi. Jakarta : Salemba Empat.
William E Heinece & Jonathan Marsh. 2003. The Entrepreneur.25 Prinsip
Jitu untuk Pengelolaan Bisnis Global. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.






 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FORM KAJIAN ILMIAH DAN DISKUSI Tanggal           : Rabu, 26 April 2017 Tempat            : Rest Area Jubung (Café Kahyangan) Jenis Ka...