CARA MENDIRIKAN USAHA
LAPORAN
OBSERVASI
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Materi Qur’an
Hadist yang dibimbing oleh Dr. H. M.
Hadi Purnomo., M.Pd
Disusun
Oleh Kelompok 3 :
1.
Zainal Abidin (084131411)
2.
Fajar Hidayat (084131394)
3.
Aprilia Indarwati (084131392)
4.
Afiatul Lailiyah (084131413)
5.
Ria
Siti Rahayu (084141398)
6.
Raudatul Islami (084131386)
PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
JURUSAN PENDIDIKAN
ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU
KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) JEMBER
November,
2016
KATA
PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Asslamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji dan syukur
atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan ilmu pengetahuan, kekuatan
dan petunjuk-Nya. Dimana dengan izin-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah
kami yang berjudul “Cara Mendirikan Usaha”.
Semoga kiranya
membawa manfaat yang sebesar-besarnya dan memberikan sumbangan yang berarti
bagi pendidikan pada masa sekarang dan yang akan datang.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Yang jelas membawa kita ke dunia yang penuh
dengan kedamaian.
Dengan terselesaikannya pembuatan makalah ini penulis tidak
lupa mengucapkan terimakasih kepada:
1. Saya ucapkan syukur “Alhamdulillahirobbil alamin”
berkat kehendak Allah observasi kami bisa terselesaikan.
2. Dr. H. M. Hadi Purnomo., M.Pd. selaku dosem pengampu
mata kuliah Pendidikan Enterpreneurship di kampus IAIN Jember.
3. Semua teman-teman kelas A9 IAIN Jember yang telah
menjadi penyemangat saya untuk membuat makalah ini.
Sebagaimana pepatah yang menyatakan
tiada gading yang tak retak, maka penulis makalah inipun tentunya banyak
dijumpai kekurangan dan kelemahanya. Untuk itu kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya dan mengharap tegur sapa serta saran-saran penyempurnaan, agar
kekurangan dan kelemahan bisa diperbaiki.
Wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Jember,
14 November 2016
Penulis
DAFTAR ISI
JUDULi
KATA PENGANTARii
DAFTAR
ISIiii
BAB 1 PENDAHULUAN1
A.
Latar Belakang Masalah1
B.
Rumusan Masalah
C.
Tujuan Laporan2
BAB II KAJIAN TEORI3
A. Ide
Mendirikan Bisnis Baru3
B.
Alasan-Alasan
Mendirikan Usaha Baru4
C.
Bidang Usaha4
D.
Memulai Usaha6
E.
Pengertian dan
Jenis-Jenis Badan Usaha7
F.
Jenis-Jenis Izin Usaha9
G.
Proses Pendirian Badan
Usaha9
H.
Faktor Penyebab
Kegagalan Usaha10
BAB
III PEMBAHASAN11
A.
Lokasi Observasi11
B.
Ide Mendirikan Bisnis11
C. Alasan-Alasan
Mendirikan Usaha11
D. Memulai
Usaha11
E.
Faktor Pendukung dan Penghambat
dalam Usaha12
BAB IV PENUTUP
A.
Kesimpulan14
DAFTAR ISI15
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Makalah
Melihat
realita di zaman sekarang sangat sulit mencari pekerjaan, karena lowongan
pekerjaan lebih sedikit dibandingkan pencari pekerjaan. Di desa maupun di kota
sama- sama sulit mencari pekerjaan. Kami mencoba untuk meneliti cara mendirikan
usaha, agar muncul usaha- usaha baru untuk para pencari kerja.
Langkah pertama untuk mendirikan usaha yaitu dengan mengetahui tata cara
mendirikan suatu usaha baru. Maka dari itu kami memilih judul makalah “CARA
MENDIRIKAN USAHA“ untuk memperdalam materi kewirausahaan.
Makalah
ini dilatar belakangi tugas dari guru, selain itu menjadi ajang mengasah
kemampuan kami dalam membuat makalah. Makalah ini berisikan tentang tahap-tahap
membuat usaha baru. Makalah ini juga membuktikan bahwa kami menyukai dunia
usaha dan kami membuat makalah ini karena rasa ingin tahu kami terhadap dunia
usaha.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka diperoleh rumusan masalah
sebagai berikut:
I.
Darimana Ide Mendirikan
Bisnis Baru dapat kita peroleh?
J.
Apa Alasan-Alasan
Mendirikan Usaha Baru?
K.
Bidang Usaha apa yang
ingin Dilakukan?
L.
Bagaimana Memulai
Usaha?
M.
Pengertian dan
Jenis-Jenis Badan Usaha?
N.
Apa saja Jenis-Jenis
Izin Usaha?
O.
Bagaimana Proses
Pendirian Badan Usaha?
P.
Apa saja Faktor
Penyebab Kegagalan Usaha?
C.
Tujuan
Berdasarkan
rumusan masalah di atas, maka tujuan pembuatan makalah ini yaitu sebagai
berikut:
1.
Mahasiswa mengetahui
Asal Ide Usaha Baru.
2.
Mahasiswa mengetahui
Alasan-Alasan Mendirikan Usaha Baru.
3.
Mahasiswa mengetahui
Cara Memulai Usaha.
4.
Mahasiswa mengetahui
Usaha Apa yang ingin dilakukan
5.
Mahasiswa mengetahui
Pengertian dan Jenis-Jenis Usaha.
6.
Mahasiswa mengetahui
Proses Pendirian Badan Usaha.
7.
Mahasiswa mengetahui
Jenis-Jenis Izin Usaha.
8.
Mahasiswa mengetahui
Proses Pendirian Badan Usaha.
9.
Mahasiswa mengetahui
Faktor Penyebab Kegagalan Usaha
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Ide
Mendirikan Usaha Baru
Beberapa
penelitian telah berusaha mencoba untuk menemukan tempat bermulanya ide
pendirian bisnis berskala kecil. National Federation of Independent
Business Foundation, menemukan bahwa “pengalaman kerja
terdahulu” menyebabkan 45% ide baru. “Minat pribadi” berjumlah 16% dari
total penelitian, dan “munculnya kesempatan” berjumlah 11%.
Longenecker,
et. all, (2001) mengungkapkan beberapa sumber ide awal pendirian usaha baru,
perusahaan. Sumber ide awal tersebut dapat berasal dari:
1.
Pengalaman Pribadi
Dasar
utama ide awal adalah pengalaman pribadi, baik saat bekerja maupun di rumah.
Pengetahuan yang didapatkan dari pekerjaan yang terakhir maupun sekarang
seringkali membuat seseorang untuk melihat kemungkinan untuk memodifikasi
produk yang telah ada, memperbaiki pelayanan, menduplikasi konsep bisnis dalam
lokasi berbeda.
2.
Minat
Kadangkala
minat tumbuh di luar statusnya sebagai minat dan menjadi bisnis. Misalnya,
seorang murid yang suka berolahraga sky mungkin dapat memulai bisnis penyewaan
alat-alat sky. Dengan demikian, ia mendapatkan penghasilan dari kegiatan yang
dia senangi.
3.
Penemuan Secara Tidak
Sengaja
Penemuan
secara tidak sengaja melibatkan sesuatu yang disebut serendipitas (kemampuan
menemukan sesuatu) atau sejenis kemampuan untuk membuat penemuan yang
diinginkan secara tidak sengaja.
4.
Relasi Atau Bisnis
Keluarga
Ada
pepatah bisnis adalah menjaga hubungan dan memperbanyak relasi. Relasi
adakalanya kerjasama yang akan memunculkan ide melakukan usaha baik secara
bersama maupun mandiri. Jika orang tua melakukan bisnis suka tidak suka, mau
tidak mau, anak dan keluarga akan merasakan susah-enaknya berbisnis. Sekali
waktu anak dan anggota keluarga akan menemukan ide bisnis yang kadang apabila
diterapkan akan berjalan.
5.
Pencarian Ide Dengan
Penuh Pertimbangan
Sebuah
ide awal dapat muncul dari percobaan yang dilakukan oleh wirausaha untuk
menemukan ide baru. Usaha pencarian yang sedemikian rupa dapat berguna karena
hal tersebut merangsang kesiapan pikiran, contoh wirausaha yang berpikir serius
mengenai ide bisnis baru akan lebih dapat menerima ide baru dari berbagai
sumber. Majalah dan tabloid lainnya merupakan sumber yang bagus untuk
memperoleh ide awal. Salah satu cara membangkitkan ide awal adalah membaca
tentang kreativitas wirausaha lain.
B. Alasan
Mendirikan Usaha
Berikut
ini beberapa alasan orang-orang ingin mendirikan usaha baru:
1.
Menampilkan penemuan
terbaru atau barang / jasa terbaru yang dikembangkan.
2.
Mengambil keuntungan
dari lokasi, peralatan, produk atau layanan, pekerjaan , pemasok, dan bankir
yang ideal.
3.
Menghindari pendahuluan
yang tidak diinginkan, kebijaksanaan proses, dan ikatan sah dari perusahaan
yang ada. Presiden, kebijakan, prosedur, komitmen hukum dari perusahaan yang
sudah ada yang tidak diinginkan.
C. Bidang
Usaha
Sebelum
memulai usaha, terlebih dahulu perlu pemilihan bidang yang ingin
ditekuni.
Faktor
– faktor untuk menentukan bidang usaha yang akan digeluti:
1.
Minat atau bakat
Seseorang
yang memilki minat dari dalam atau bakat dari keturunan akan lebih mudah dan
lebih cepat beradaptasi dalam mengembangkan usahanya.
2.
Modal
Dalam
arti sempit modal dapat dikatakan sebagai keahlian seseorang. Dengan keahliaan
tertentu seseorang dapat bergabung dengan mereka yang memilki modal uang untuk
menjalankan usaha.
3.
Waktu
Setiap
usaha memiliki masa yang berbeda – beda ada yang dalam jangka waktu pendek
adapula dalam jangka waktu menengah atau panjang.
4.
Laba
Faktor
yang perlu dipertimbangkan adalah besarnya margin laba yang diinginkan.
Disamping itu dalam hal laba yang perlu dipertimbangkan adalah jangka waktu
memperoleh laba tersebut.
5.
Pengalaman
Pengalaman
ini merupakan pedoman atau guru agar tidak melakukakn kesalahan dalm
menjalankan usaha nantinya. Bidang usaha
yang dapat digeluti untuk pemula sesuai dengan minat dan bakat, terutama untuk
usaha kecil dan menengah antara lain sbb:
a)
Sektor kecantikan
Contohnya: salon dan
spa.
b)
Sektor keterampilan
Contohnya: service
elektronik ( TV, kulkas , radio, AC), Service mesin motor.
c)
Sektor Konsultan
Contohnya: konsultan
manajemen, konsultan hukum, konsultan psikiater dan konsultan lainnya.
d)
Sektor Industri
Sektor industri akan
menghasilkan suatu produk olahan. Untuk usaha kecil dan menengah misalnya
membuka pabrik makanan.
e)
Sektor Tambang
Sektor tambang dapat
dilakukan untuk usaha kecil dan menengah seperti usaha penambangan pasir.
f)
Sektor Kelautan
Usaha yang dapat
dilakukan di sektor kelautan adalah usaha penangkapan ikan baik untuk skala
kecil maupun menengah.
g)
Sektor Perikanan
Usaha disektor
perikanan antara lain membuka usaha tambak ikan atau udang baik di air tawar
maupun di air laut, dan juga dapat membuka usaha pemancingan ikan dan budidaya
ikan hias.
h)
Sektor Agribisnis
Usaha di agribisnis
dapat dilakukan dengan membuka pertanian jangka pendek misalnya usaha penanaman
sayur mayur, jangka menengah misalnya penanaman buah-buahan dan jangka panjang
misalnya penanaman palawija.
i)
Sektor perdagangan
Usaha di sektor
perdagangan dapat dilakukan dengan membuka toko atau kios.
j)
Sektor pendidikan
Usaha disektor
pendidikan dapat dilakukan dengan membuka lembaga penelitian atau kursus-kursus
dan mendirikan sekolah atau perguruan tinggi.
k)
Sektor percetakan
Usaha di sektor
percetakan dapat dilakukan dengan membuka usaha fotocopy, sablon, percetakan buku,
majalah, koran, atau lainnya.
l)
Sektor seni
Usaha yang dapat
dilakukan sektor seni antara lain mengerjakan seni lukis, musik, ukir, atau
menjadi penulis cerita.
m)
Sektor kesehatan
Usaha di sektor
kesehatan dapat dilakukan dengan membuka klinik-klinik kesehatan, praktik
dokter bersama rumah sakit,dan apotik.
n)
Sektor pariwisata
Usaha disektor
pariwisata dapat dilakukan dengan membuka biro perjalanan. Usaha wiasata
membuka tempat penginapan dan tempat-tempat hiburan.
o)
Sektor usaha lainnya.
D. Memulai
Usaha
Ada
lima sebab atau cara seseorang untuk mulai merintis usahanya, yaitu:
1.
Faktor keluarga
pengusaha;
2.
Sengaja terjun menjadi
pengusaha
3.
Kerja sampingan (iseng)
4.
Coba – coba
5.
Terpaksa
1)
Cara mulai usaha:
(a)
Mendirikan usaha baru
Seorang
mulai usaha dengan mendirikan perusahaan yang baru. Dalam hal ini yang harus
dilakukan adalah mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan badan usaha,
mulai dari akte notaris sampai ke departemen kehakiman.
(b)
Membeli perusahaan
Usaha
ini dilakukan dengan cara membeli perusahaan yang sudah ada. Pembelian usaha
dilakukan terhadap perusahaan yang sedang berjalan atau perusahaan yang tidaka
aktif, tetapi masih memiliki badan usaha.
(c)
Kerja sama manajemen dengan sistem waralaba (franchising)
Model
ini dikembangkan dengan memakai nama manajemen perusahaan lain. Perusahaan
pemilik nama disebut sebagai perusahaan induk (franchisor) dan perusahaan yang
menggunakan disebut franchise. Dukungan manajemen yang diberikan oleh
franchisor berupa :
Ø Pemilihan
lokasi usaha
Ø Bentuk
bangunan
Ø Lay
out gedung dan ruangan
Ø Peralatan
yang diperlukan
Ø Pemilihan
karyawan
Ø Penentuaan
atau penyediaan bahan baku atau produk
Ø Iklan
bersama
(d)
Mengembangkan usaha yang sudah ada
Pengusaha
melakukan pengembangan atas usaha yang sudah ada sebelumnya, baik pengembangan
berupa cabang atau penambahan kapasitas yang lebih besar.
E. Pengertian
dan Jenis-Jenis Badan Usaha
Badan
usaha adalah payung hukum yang membawahi usaha yang akan dijalankan. Adapun
badan hukum yang ada adalah sebagai berikut:
1.
Perusahaan Perseorangan
Perusahaan
perseorangan merupaka usaha milik pribadi artinya modal dimiliki oleh
perseorangan. Kelebihan perusahaan perseorangan ini yaitu pendiriannya mudah,
modalnya relatif kecil, tidak diperlukan organisasi yang besar, semua wewenang
keputusan manajemen ada ditangan pemilik dan keuntungan sepenuhnya menjadi hak
pemilik usaha. Kelemahan perusahaan perseorangan ini adalah relatif sulit
berkembang karena biasanya menggunakan manajemen keluarga. Contoh perusahaan
perseorangan ini adalah usaha dagang (UD) atau toko bangunan (TB).
2.
Firma (Fa)
Firma
merupakan perusahaan yang pendiriannya dilakukan oleh dua orang atau lebih dan
menjalankan perusahaan atas nama perusahaan. Kelebihan firma adalah manajemen
lebih baik dan perolehan dana dari pihak luar relatif lebih mudah. Dan
bertujuan untuk mencari keuntungan semata. Kelebihan firma adalah jka salah
satu pemilik firma tidak ada, akibatnya kelanjutan usahanya menjadi tidak
menentu.
3.
Perseroan Komanditer (CV)
Perseroan
komanditer merupakan persekutuan yang didirikan atas dasar kepercayaan. Tujuan
pendirian perseroan komanditer adalah memberikan peluang bagi perseorangan
untuk ikut menanamkan modalnya dengan tanggung jawab terbatas. Kelebihan
perusahaan jenis ini adalah dalam hal tanggung jawab terutama bagi sekutu aktif
dan pasif.
4.
Koperasi
Koperasi
merupakan badan usaha yang beranggotakan beberapa orang. Berikut ini beberapa
jenis-jenis koperasi yang dapat kita dirikan yaitu:
a)
koperasi produksi;
b)
koperasi konsumsi;
c)
koperasi jasa;
d)
koperasi serbaguna
usaha;
e)
koperasi fungsional dan
golongan masyarakat tertentu.
5.
Yayasan
Yayasan (badan
usaha yang tidak bertujuan mencari keuntungan, tetapi lebih menekankan usahanya
pada tujuan sosial).
6.
Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan
terbatas atau yang lebih dikenal dengan nama PT adalah badan hukum yang
memiliki tanggung jawab terbatas. Jenis-jenis perseroan terbatas di indonesia
dilihat dari dua segi yaitu:
F. Jenis-Jenis
Izin Usaha
Perizinan
asaha dalah alat/ instumen untuk membina, mengarahkan, mengawasi, dan
menerbitkan penerbitan usaha. Dalam praktiknya, dokumen-dokumen yang diperlukan
oleh suatu usaha adalah:
1.
Tanda Daftar Perusahaan
(TDP)
2.
Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP)
3.
Bukti diri
Di samping dokumen
di atas, izin-izin perusahaan lainnya harus segera diurus sesuai dengan bidang
usahany, antara lain:
1.
Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP), diperoleh melalui Departemen Perdagangan
2.
Surat Izin Usaha
Industri (SIUI), diperoleh melalui Departemen Perindustrian
3.
Izin Domisili,
diperoleh melalui kelurahan setempat dimana perusahaan itu berdiri
4.
Izin gangguan, yang
dapat diperoleh melalui kelurahan setempat dimana perusahaan berdomisili
5.
Izin Mendirikan
Bangunan (IMB), diperoleh melalui pemerintah daerah setempat.
G. Proses
Pendirian Badan Usaha
1.
Mengadakan rapat umum
pemegang saham
Rapat
ini dilakukan untuk membicarakan pembentukan usaha yang menyangkut hak dan
kewajiban pemegang saham yang nantinya hasil rapat tersebut dibuatkan
notulennya sebagai bukti kesungguhan untuk mendirikan badan usaha.
2.
Dibuatkan akta notaris
Di
dalam akta notaris, dicantumkan nama-nama pendiri, komisaris, direksi, bidang
usaha dan tujuan perusahaan didirikan. Hal ini dibuatkan setelah diadakannya
kesepakatan untuk mendirikan suatu badan usaha.
3.
Didaftarkan di
pengadilan negeri
Selanjutnya,
akta notaris ini akan didaftarka ke pengadilan negeri untuk mendapatkan
pengesahan sebagai badan hukum yang sah.
4.
Diberitakan dalam
lembaran negara
Badan
usaha yang telah memperoleh legalitas dari Departemen Kehakiman akan
diberitakan dalam berita negara.
H. Faktor-Faktor
Penyebab Kegagalan Usaha
Secara
umum, faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan terhadap hasil yang dicapai
meskipun telah dilakukan studi dan perhitungan secara benar dan sempurna adalah
sebagai berikut:
1.
Data dan informasi
tidak lengkap
Pada
saat melakukan perencanaan, data dan informasi yang disajikan kurang lengkap
sehingga hal-hal yang seharusnya menjadi penilaian tidak ada.
2.
Salah perhitungan
Kegagalan
dapat pula terjadi karena salah dalam melakukan perhitungan, misalnya rumus
atau cara menghitung yang digunakan salah sehingga hasil yang dikeluarkan tidak
akurat.
3.
Pelaksanaan pekerjaan
salah
Dalam
hal ini, para pelaksana usaha (manjemen) di lapangan tidak mengerjakan usaha
secara benar atau tidak sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan,
kemungkinan usaha tersebut gagal sangat besar.
4.
Kondisi lingkungan
Misalnya
saja, pada saat melakukan penelitian dan pengukuran semuanya sudah selesai
dengan tepat dan benar, namun dalam perjalanannya terjadi perubahan lingkungan,
seperti perubahan ekonomi, politik, hukum dan sosial, ataupun perilaku
masyarakat.
5.
Unsur sengaja
Kegagalan
yang sangat fatal disebabkan oleh adanya faktor kesengajaan. Artinya, karyawan
sengaja membuat kesalahan yang tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya
dengan berbagai sebab.
BAB
III
PEMBAHASAN
A. Lokasi Observasi
1.
Nama Narasumber : 1. Bapak Suyanto
2.Ibu Tris
2.
Status Usaha : Warisan
3. Pelaksanaan Observasi
Tempat : Rumah Bapak Suyanto
Alamat : Jl. Jum’at
No. 7 RT:02 RW: 07 Mangli,
Jember, Jawa Timur
Hari ,Tanggal : Senin, 14 November 2016
Waktu : 14.00 WIB – Selesai
B.
Ide
Mendirikan Bisnis
Ide dalam mendirikan
usaha krupuk ini adalah berawal dari banyaknya orang Indonesia yang menyukai
krupuk. Dan ibarat lauk tanpa ada krupuk
tanpa tidak sedap.
C.
Alasan-Alasan
Mendirikan Usaha
Dalam hidup ini bapak
Suyanto dan ibu Tri ini memiliki alasan tersendiri mengapa beliau mendirikan
usaha krupuk rumahan ini. Meskipun hanya
memproduksi krupuk dengan cara menggoreng saja bukan membuat krupuknya, tapi
banyak yang pesan krupuk di bapak Suyanto dan Ibu Tri ini.
Alasannya mendirikan
usaha krupuk ini adalah karena banyaknya peluang dalam masyarakat khususnya di
daerah Mangli dan sekitarnya yang gemar memakan krupuk sebagai teman santap
dalam lauk pauk. Serta juga memberikan
bisnis yang mengunttungkan juga dan bisa memenuhi kebutuhan hidup sekeluarga.
D.
Memulai
Usaha
Usaha krupuk bapak
Suyanto dan ibu Tri ini berawal dari usaha milik orang tua ibu tri
sendiri. Orangtua ibu Tri pertama kali
menjual krupuk dengan cara berkeliling sepeda untuk menjajagan hasil
jualannya. Usaha yang sudah digeluti
sejak thun 1980 ini mungkin tergolong usaha yang sudah sangat tua atau
lama. Dengan berkembangnya zaman
sekarang usaha milik bapak Suyanto dan ibu Tri ini tidak lagi berjualan
keliling tetapi hanya menunggu orang yang datang untuk mengambil pesanan krupuk
yang sudah dipesan.
E.
Faktor
Pendukung dan Penghambat dalam Usaha
1) Faktor
pendukung
a) Tahun berdiri yang sudah lama sejak tahun 1980
b) Warisan usaha dari orangtua
c) Sudah banyaknya pelanggan
d) Dukungan keluarga
2) Faktor penghambat
Dalam mendirikan usaha ini tidak serta merta lancar terus tanpa adanya
hambatan sedikitpun. Dalam usaha krupuk
milik bapak Suyanto dan Ibu Tri ini juga pernah mengalami jatuh bangun dalam mendirikan
usahanya. Usaha yang pernah lancar
tiba-tiba saja berhenti karena adanya kurangnya modal bahkan samapai tidak ada
modal sama sekali untuk memuali usahanya lagi.
Dengan begitu bpak Suyanto dan ibu Tri tidak putus asa, dengan tidak
adanya modal, beliau nekat untuk meminjam modal kepada Bank untuk memulai
usahanya lagi.
Dalam kasusnya bapak Suyanto ini beliau nekat meminjam uang ke Bank karena
jika tidak diberanikan dari sekarang maka beliau tidak akan bisa mendirikan
usaha sampai sekarang ini.
F. Rincian Permodalan dan Pengeluarannya
Dalam modal awal baapak Suyanto tidak mengetahui pasti seberapa modal awal
untuk mendirikan usaha krupuknya, karena usaha ini berjalan dari tahun 1980
yang dikelola oleh mertuanya. Setelah
itu tahun 2000 bapak Suyanto mengambil alih
usaha krupuk mertuanya.
Dalam sehari bapak Suyanto mengeluarkan modal Rp 1.000.000 untuk satu hari,
berikut rincian pengeluarannya:
1.
Krupuk mentah : Rp 10.000 x 40 bungkus = Rp 400.000
2.
Minyak goreng : Rp 9.000 x 40 kg = Rp 360.000
3.
Plastik : ____ =
Rp 100.000
4.
Tali : ____ =
Rp 7.000
5.
Kayu bakar : Rp 5.000 x 5 ikat = Rp 25.000
6.
Gaji karyawan :
Rp 15.000/hari x 7 karyawan=Rp 105.00
=Rp
997.000
Sedangkan
pendapatan bapak Suyanto dan ibu Tris ini dalam sehari adalah Rp 1.400.000 ini
masih dalam laba kotornya.
Laba
kotor : Rp 1.400.000
: Rp 403.000
Jadi
pendapatan bersih dari bapak Suyanto dan ibu Tris adalah Rp 403.00 dalam
sehari.
Sebulan
Rp 403.000 x 30 : Rp 12.090.000
Setahun
Rp 12.090.000 x 12 : Rp 145.080.000
BAB
IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari seluruh materi yang
telah kami sajikan dalam makalah diatas, bahwa setiap wirausahawan yang ingin
mendirikan usaha sebaiknya mempelajari terlebih dahulu tahap demi tahap dalam
membuat usaha karena tahapan ini sudah ada peraturannya. Oleh karena itu, sangat
penting sekali mempelajarinya agar dalam berusaha kita tidak mendapat kesulitan
dalam usaha yang dijalankan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
M
Suyanto. 2004. Smart in Entrepreneurs (Belajar dari Kesuksesan Pengusaha
Top Dunia). Yogyakarta, Andi Offset.
Sutanto,
Adi. 200. Kewirausahaan, Jakarta: Ghalia Indonesia.
Suryana.
2003. Kewirausahaan (Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju
Sukses). Edisi Revisi. Jakarta : Salemba Empat.
William
E Heinece & Jonathan Marsh. 2003. The Entrepreneur.25 Prinsip
Jitu untuk Pengelolaan Bisnis Global. Jakarta: PT
Raja Grafindo
Persada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar