Senin, 27 Maret 2017

Makalah Rekruitmen Dan Seleksi SDM dalam Lembaga Pendidikan Islam




REKRUITMEN DAN SELEKSI SDM DALAM LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
 MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen SDM Pendidikan

Dosen Pengampu:
Ach. Barocky Zaimina, M.Si








Di susun Oleh Kelompok 3 :
1.      Nurul Fajar Hidayat                      (084141402)
2.      Ria Siti Rahayu                             (084141398)
3.      Zahrotul Mila                                (084141408)
4.      Jumrotul Rasyidah                        (084141378)
5.      Abdul Adim                                  (084131445)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( PAI )
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER
Maret, 2016






KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim

Asslamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan ilmu pengetahuan, kekuatan dan petunjuk-Nya. Dimana dengan izin-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Rekruitmen Dan Seleksi Sdm Dalam Lembaga Pendidikan Islam”.
 Semoga kiranya membawa manfaat yang sebesar-besarnya dan memberikan sumbangan yang berarti bagi pendidikan pada masa sekarang dan yang akan datang.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Yang jelas membawa kita ke dunia yang penuh dengan kedamaian.
Dengan terselesaikannya pembuatan makalah ini penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada:
1.      Saya ucapkan syukur “Alhamdulillahirobbil alamin” berkat kehendak Allah makalah saya bisa terselesaikan.
2.      Bpk. Ach. Barocky Zaimina, M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen SDM Pendidikan Islam di kampus IAIN Jember.
3.      Semua teman-teman kelas A9 IAIN Jember yang telah menjadi penyemangat saya untuk membuat makalah ini.
Sebagaimana pepatah yang menyatakan tiada gading yang tak retak, maka penulis makalah inipun tentunya banyak dijumpai kekurangan dan kelemahanya. Untuk itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya dan mengharap tegur sapa serta saran-saran penyempurnaan, agar kekurangan dan kelemahan bisa diperbaiki.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
                                                                                    Jember, 20 Maret 2017
                                                                                                     Penulis



DAFTAR ISI

JUDULi
KATA PENGANTARii
DAFTAR ISIiii
BAB I PENDAHULUAN1
A.    Latar Belakang1
B.     Rumusan Masalah2
C.     Fokus Penulisan2
BAB II PEMBAHASAN3
A.    Konsep dari rekruitmen3
1.      Pengertian Rekruitmen3
2.      Proses Rekruitmen3
3.      Tujuan Rekruitmen4
4.      Sumber-Sumber Rekruitmen10
5.      Teknik-teknik Rekruitmen10
6.      Kendala Rekruitmen10
B.     Konsep dari seleksi13
1.      Pengertian Seleksi13
2.      Proses Seleksi13
3.      Tujuan Seleksi15
4.      Tantangan yang Dihadapi Pada Proses Seleksi16
C.     Dasar-dasar dari rekruitmen dan seleksi16
1.      Rekruitmen Menurut Islam16
2.      Seleksi Menurut Islam17
BAB III PENUTUP18
A.    Kesimpulan18
B.     Saran18
DAFTAR PUSTAKA19
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Salah satu elemen yang penting dari upaya untuk membangun pilar organisasi agar dapat berfungsi dengan baik adalah sumber daya manusia atau pegawai. Organisasi dapat berjalan jika sumber daya manusianya berkualitas dan berada sesuai dengan bidang tugasnya (the right man and the right place).[1] Untuk itu manajemen sumber daya manusia perlu dikelola secara profesional dan baik agar dapat terwujudnya keseimbangan antara kebutuhan pegawai dengan tuntutan perkembangan teknologi dan lingkungan serta kemampuan organisasi.
Sumber daya manusia sebuah organisasi merupakan sumber daya yang paling penting dan hanya akan dapat diperoleh melalui upaya rekrutmen yang efektif. Melalui rekrutmen inilah kontak pertama kali diusahakan organisasi atau badan untuk mendapatkan pegawai potensial, melalui rekrutmen inilah banyak individu datang untuk mengenal organisasi dan pada akhirnya nanti memutuskan ingin bekerja dengannya atau tidak. Suatu usaha rekrutmen yang dirancang dan dimanajemen dengan baik akan menghasilkan pelamar yang berkualitas baik.
Begitupun dalam lembaga pendidikan, diperlukan rekrutmen tenaga kerja atau sumber daya manusia yang berkualitas agar tujuan dari lembaga pendidikan tersebut tercapai dan pada akhirnya dapat mencapai tujuan akhir pendidikan nasional yakni “berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Maka dalam makalah ini akan dibahas tentang “Rekrutmen Dan Seleksi SDM Dalam Lembaga Pendidikan Islam”.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa konsep dari rekruitmen itu sendiri?
2.      Apa konsep dari seleksi itu sendiri?
3.      Apa dasar-dasar dari rekruitmen dan seleksi?

C.    Fokus Penulisan
D.    Untuk mengetahui konsep dari rekruitmen itu sendiri.
E.     Untuk mengetahui konsep dari seleksi itu sendiri.
F.      Untuk mengetahui dasar-dasar dari rekruitmen dan seleksi.














BAB II
PEMBAHSAN
A.    Konsep Dari Rekruitmen
1.      Pengertian Rekruitmen
Penarikan pegawai (recruitment) merupakan kegiatan untuk mendapatkan sejumlah tenaga kerja dari berbagai sumber, sesuai dengan kulaifikasi yang dibutuhkan, sehingga mereka mampu menjalankan misi organisasi untuk merealisasikan visi dan tujuannya.  Proses rekruitmen adalah kumpulan pelamar yang telah memenuhi syarat sehingga siap untuk disaring melalui tahap seleksi.[2]
Secara garis besar, sumber tenaga dapat dibedakan dalam dua kelompok, yaitu dari sumber internal dan eksternal. Penarikan tenaga kerja yang berasal dari sumber internal dilakukan dengan cara memberdayakan pegawai yang sudah ada. Misalnya melalui rotasi, transfer, promosi, demosi, mutasi, kerja lembur, atau memberikan tugas baru sebagai tambahan di luar tugas lama yang tetap menjadi kewajibannya. Penarikan tenaga kerja dari sumber eksternal dilakukan dengan merekrut pegawai yang sudah dipensiun. Penarikan tenaga kerja dari sumber eksternal dilakukan dengan merekrut pegawai dari luar.[3]
2.      Proses Rekruitmen
Menurut Simamora, proses rekrutmen meliputi beberapa poin penting, antara lain:
a)      Penyusuanan strategi untuk merekrut
Didalam penyusunan strategi ini, departemen sumber daya manusia bertanggung jawab didalam menentukan kualifikasi-kualifikasi pekerjaan, bagaimana karyawan akan direkrut, di mana dan kapan.
b)      Pencarian pelamar-pelamar kerja
Setelah rencana dan strategi perekrutan disusun, aktivitas perekrutan sesungguhnya bisa berlangsung, melalui sumber-sumber perekrutan yang ada. Banyak atau sedikitnya pelamar dipengaruhi oleh usaha pihak perekrut di dalam menginformasikan lowongan, salah satunya  adanya ikatan kerjasama yang baik antara perusahaan dengan sumber-sumber perekrutan external.
c)      Penyisihan  pelamar-pelamar yang tidak cocok/penyaringan
Setelah lamaran-lamaran diterima, haruslah disaring guna menyisihkan individu yang tidak memenuhi syarat berdasarkan kualifikasi-kualifikasi pekerjaan. Di dalam proses ini memerlukan perhatian besar khususnya untuk membendung diskualifikasi karena alasan yang tidak tepat, sehingga di dalam proses ini  dibutuhkan kecermatan dari pihak penyaring.
d)     Pembuatan kumpulan pelamar
e)      Kelompok pelamar (applicant pool) terdiri atas individu-individu yang telah  sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh perekrut dan merupakan kandidat yang layak untuk posisi yang dibutuhkan
3.      Tujuan Rekruitmen
Dalam proses rekruitmen memiliki beberapa tujuan, antara lain:
a)      Untuk memikat sekumpulan besar pelamar sehingga organisasi akan mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk melakukan pemilihan terhadap calon-calon pekerja yang dianggap memenuhi standar kualifikasi organisasi.
b)      Tujuan pasca pengangkatan (post-hiring-goals) adalah penghasilan karyawan-karyawan yang merupakan pelaksana-pelaksana yang baik dan akan tetap bersama dengan perusahaan sampai jangka waktu yang masuk akal.
c)      Upaya-upaya perekrutmen hendaknya mempunyai efek luberan (spillover effect) yakni citra umum organisasi haruslah menanjak, dan bahkan pelamar-pelamar yang gagal haruslah mempunyai kesan-kesan positif terhadap perusahaan.[4]
4.      Sumber-Sumber Rekruitmen
Manajemen memulai proses perekrutan dengan mengingat uraian jabatan dan spesifikasi jabatan. Perekrutan tenaga kerja dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
a)      Internal
Dengan cara internal, calon pengisi posisi tertentu dicari dan diseleksi dari tenaga kerja yang ada dalam organisasi saat ini.  Cara ini memiliki keuntungan, diantaranya ialah:
1)      Tenaga kerja yang direkrut sudah memahami organisasi dengan baik sehingga proses penyesuaian menjadi lebih mudah dan kemungkinan berhasil semakin tinggi.  
2)      Mendorong semangat kerja, loyalitas, dan komitmen kerja yang semakin tinggi. 
3)      Biasanya rekrutmen internal lebih murah dibandingkan dengan cara eksternal. Rekrutmen internalpun memiliki keuntungan karena apabila satu orang dipromosikan maka akan ada promosi berantai untuk jabatan-jabatan di bawahnya. Rekrutmen ini dapat dilakukan melalui sistem informasi tenaga kerja yang ada dalam organisasi atau melalui bagan pergantian untuk tingkat manjemen yang lebih tinggi.
Perekrutan ini dilakukan oleh organisasi karena beberapa alasan, seperti untuk penyegaran manajemen atau reformasi manajemen.
(a)    Job postings
Salah satu teknik rekrutmen dari dalam adalah job postings, dimana organisasi mengumumkan posisi jabatan yang kosong dalam organissai sehingga memberikan peluang kepada pegawai untuk bersaing secara sehat dengan mengajukan lamaran secara formal. Kelebihan teknik ini adalah memberikan kesempatan yang sama pada semua karyawan yang memenuhi kualifikasi untuk menjadi calon dan organisasi pun akan mempunyai banyak calon untuk dipilih. Adapun kelemahan cara ini adalah waktu yang dibutuhkan lebih lama.
(b)   Referensi manajemen
Dalam cara ini rekrutmen dilakukan melalui referensi dari karyawan lain dalam organisasi karena telah mengetahui potensi dan keahlian karyawan yang direkomendasikan  pada manajemen untuk pekerjaan yang dimaksud. Kelebihannya, karyawan telah mengenal karakter dan keterampilan kandidit, lebih cepat, serta dari segi biaya lebih murah. Kelemahanya, manajemen tidak mengenal orang-orang selain pegawai dalam organisasi yang mungkin mempunyai keahlian yang lebih bervariasi dibandingkan dengan hanya merekrut berdasarkan referensi karyawan sendiri. Juga mungkin adanya diskriminasi. Sebab karyawan akan cenderung mereferensikan teman-temannya sendiri yang memiliki sikap, sifat dan latar belakang yang hampir sama.
(c)    Serikat buruh
Teknik ini masih sangat jarang dipakai, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Tetapi metode ini sudah cukup sering diterapkan di negara maju, dimana organisasi serikat buruh (union) memiliki kekuatan yang solid dan mempunyai hak serta kedudukan yang sama dengan manajemen. Untuk itu manajemen dengan organisasi buruh hendaknya mempunyai visi yang sama dalam mencapai sasaran organisasi. Tujuan yang berbeda tidak lagi menjadi suatu pertentangan yang besar.
b)      Eksternal
Perekruten tenaga kerja eksternal berusaha menarik tenaga kerja dari luar organisasi. Dapat dilakukan dengan menggunakan iklan posisi pekerjaan melalui surat kabar atau universitas yang akan menghasilkan lulusan yang dihendaki. Proses rekrutmen dapat menjadi mahal terutama banyak tenaga kerja baru yang meninggalkan organisasi setelah kerja hanya satu atau dua tahun. Organisasi akan rugi investasi pelatihan pada tenaga kerja tersebut. Rekrutmen dengan cara lain adalah dengan bekerja sama dengan lembaga swasta, baik formal maupun informal, departemen tenaga kerja, atau kelompok swadaya masyarakat untuk merekrut calon yang potensial.
1)      Iklan surat kabar dan majalah
Media ini sudah sangat umum digunakan dan dikenal sebagai cara yang cukup efektif untuk merekrut pelamar. Menggunakan metode ini membutuhkan dua publikasi, yaitu penggunaan sarana media dan konstruksi iklan. Iklan sebagai media untuk mencari pelamar yang potensial dapat dengan mudah didapat. Namun kelemahannya organisasi akan dibanjiri oleh panggilan orang yang mencari posisi pada iklan tersebut.[5] Penggunaan iklan bisa menyumbangkan terbentuknya citra organisasi dan prestise. Tetapi kadang-kadang diperlukan tenggang waktu yang lebih lama untuk publikasi ini.
2)      Agen tenaga kerja pemerintah
Agen-agen tenaga kerja yang dikelola pemerintah biasanya informasinya mudah dijangkau oleh masyarakat yang membutuhkan pekerjaan, terutama yang bersifat tidak terampil. Agen ini berfungsi sebagai penghubung antara pencari kerja dan perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja. Calon pekerja dapat mendaftar ke kantor tenaga kerja, sementara pencari tenaga kerja memberitahukan lowongan kerja yang kosong. Kemudian kantor tenaga kerja menginformasikan kepada pencari kerja bila terdapat lowongan kerja yang cocok.
3)      Agen tenaga kerja swasta
Agen tenaga kerja swasta belum banyak berfungsi. Keberadaannya terbatas di kota-kota besar yang diselenggarakan oleh konsultan dan lembaga informasi sumber daya manusia. Lembaga swasta ini tidak hanya mencari tenaga kerja terlatih tetapi juga menempatkan tenaga kerja terlatih untuk memenuhi permintaan organisasi yang akan ditempatkan pada level manajer.
4)      Sewa (Leasing)
Teknik ini bisa dipakai pada organisasi yang ingin melakukan penghematan dari segi anggaran sumber daya manusia, seperti menghemat dana pensiun, asuransi, insentif, atau tunjangan lainnya.
5)      Open hause
Organisasi membuka kesempatan pada orang luar di sekitar organisasi untuk datang mengunjungi dan melihat fasilitas yang ada. Organisasi memberi penjelasan tentang organisasi dan sejarah singkat organisasi. Cara ini diharapkan dapat membuat orang tertarik untuk bekerja di perusahan tersebut. Teknik ini lebih sesuai apabila organisasi ingin menarik calon pelamar yang memiliki keahlian dan keterampilan yang langaka dan terbatas. Metode ini sudah dicoba di indonesia dengan cara mengadakan kompetisi bisnis via internet.
6)      Nepotisme
Pemberian jabatan kepada famili masih sering dijumpai pada model perekrutan ini. Karena adanya ikatan keluarga yang masih kuat maka biasanya lebih bisa dipercaya dalam pekerjaan tugas. Namun kelemahannya pelamar ini belum tentu bisa menunjukkan kemampuan yang cakap dalam bekerja.
7)      Lembaga pendidikan dan universitas
Rekrutmen dari sekolah-sekolah atau universitas bisa dilakukan dengan cara menjalin kerja sama dengan lembaga tersebut. Caranya bisa dengan menyaring para lulusan terbaik sekolah tersebut untuk dicoba magang terlebih dahulu pada organisasi. Apabila memang kinerja karyawan itu baik maka kontrak kerja bisa dilanjutkan. Beberapa sekolah tinggi dan universitas malahan kewalahan dalam menerima permintaan perekrutan lulusan siswanya untuk ditempatkan di  organisasi besar dengan gaji, fasilitas dan tunjangan yang memadai.
8)      Perekrutan elektronik
Melalui internet, peluang perusahaan untuk merektut karyawan yang berpotensi tinggi terbuka luas. Ada banyak cara yang bisa dilakukan internet untuk proses perekrutan. Metode perekrutan melalui internet ini merupakan metode yang dirasakan paling efisien bagi perusahaan. Di samping perusahaan ingin mencari tenaga kerja luar sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan. Media ini dapat juga menjadi sarana promosi perusahaan. Banyak perusaan skala besar yang memanfaatkan metode perekrutan dengan  akses teknologi  informasi pada akhir ini.[6]
5.      Teknik-Teknik Rekruitmen
a)      Teknik penarikan pegawai (rekruitmen) dari sumber internal bertujuan untuk:
1)      Meningkatkan moral (semangat) tenaga kerja yang sudah ada,
2)      Memelihara kesetiaan pegawai,
3)      Memotivasi pegawai dengan terpeliharanya iklim kerja yang kondusif,
4)      Memberi penghargaan atas pegawai yang berprestasi ,
5)      Efisiensi dalam proses seleksi
b)      Teknik penarikan pegawai dari sumber eksternal bertujuan untuk:
1)      Menciptakan suasana baru di lingkungan kerja, sehingga terbuka peluang tumbuhnya gagasan (ide) baru yang konstruktif
2)      Mengurangi timbulnya persaingan negatif antar pegawai yang sudah ada
3)      Mendapatkan calon pegawai yang lebih kompetitif.
6.      Kendala  Rekruitmen
a)      Kendala yang bersumber dari dalam organisasi
Kendala dari dalam organisasi biasanya berkaitan dengan kebijakan yang ada dalam perekrutan tenaga kerja yang meliputi:
1)      Kebijakan promosi
Kebijakan promosi dari dalam dimaksudkan untuk memberikan kesempatan pada karyawan untuk mengisi lowongan pekerjaan. Dalam hal ini karyawan lebih diprioritaskan sehingga tidak menerima lagi lowongan bagi pencari kerja baru.[7]
2)      Kebijakan kompensasi
Kendala umum yang dihadapi pelaksana rekrutmen adalah kebijakan penggajian atau pengupahan. Besarnya kompensasi yang ditawarkan akan mempengaruhi minat pencari kerja untuk menjadi pelamar serius.
3)      Kebijakan status karyawan
Banyak perusahaan mempunyai kebijakan penerimaan karyawan dengan status honorer, sementara, ayau part time.Meskipun minat pelamar seperti ini semakin tinggi, kebijakan tersebut akan menyebabkan perusahaan menolah karyawan “qualified” yang menginginkan status kerja “full-time”.
4)      Kebijakan penerimaan tenaga local
Perusahaan mungkin mempunyai kebijakan untuk menarik tenaga-tenaga lokal dimana perusahaan berlokasi dan beroperasi. Prioritas ini biasanya dimaksudkan untuk lebih terlibat dan menjalin hubungan baik dengan masyarakat di sekitar perusahaan.[35]
b)     Kondisi pasar tenaga kerja
Pasar tenaga kerja merupakan suatu wilayah geografis dimana kekuatan suplai (pencari kerja) berinteraksi dengan kekuatan permintaan (perusahaan yang mencari karyawan) dan dengan demikian menentukan harga tenaga kerja. Bila suplai dalam wilayah geografis tertentu terbatas, rekrutmen harus diperluas dan akan biaya tenaga kerja lebih besar. Sebaliknya, bila suplai karyawan “qualified” relatif tinggi dalam pasar tenaga kerja lokal, maka harga tenaga kerja akan cenderung redah.[8]
c)      Kendala bersumber dari lingkungan eksteral
Kondisi lingkungan di sekitar organisasi atau instansi juga dapat mempengaruhi proses rekrutmen. Faktor eksternal tersebut meliputi:
1)               Tingkat pengangguran. Bila tingkat pengangguran tinggi, maka para pencari tenaga kerja akan lebih selektif karena banyaknya pelamar.
2)               Kedudukan organisasi pencari tenaga kerja baru vis a vis organisasi lain yang bergerak di bidang kegiatan yang sama.
3)               Langka tidaknya keahlian atau ketrampilan tertentu.
4)               Proyeksi angkatan kerja pada umumnya
5)               Peraturan perundangan di bidang ketenaga-kerjaan.
6)               Praktek rekrutmen oleh organisasi-organisasi lain.
7)               Tuntutan tugas yang kelak akan dikerjakan oleh pekerja baru.[9]
Untuk mengatasi kendala tersebut, maka organisasi atau instansi khususnya lembaga pendidikan harus memperhitungkan atau menanggulangi yang menjadikan suatu hambatan, dimana dalam penentuan kebijakan lembaga pendidikan harus sesuai dengan harapan dari semua unsur, baik unsur guru sebagai tenaga kependidikan, unsur siswa, dan unsur masyarakat sekitar. Disamping itu, dalam rekrutmen tenaga kerja kependidikan harus mempunyai lata belakang pendidikan yang sesuai, dan penempatan atau pembagian tugas yang sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki masing-masing, sehingga tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara optimal.[10]
B.     Konsep Dari Seleksi
1.      Pengertian Seleksi
Seleksi adalah proses identifikasi dan pemilihan orang-orang dari sekelompok pelamar yang paling cocok atau yang paling memenuhi syarat untuk menduduki suatu jabatan atau posisi tertentu. Menurut Casiso (1992), tujuan dari setiap program adalah untuk mengidentifikasi para pelamar yang memiliki skor tinggi pada berbagai aspek yang diukur, yang bertujuan menilai pengetahuan, ketrampilan, kemampuan dan karakteristik lain yang penting untuk menjalankan suatu pekerjaan dengan baik.[11]
Jadi proses seleksi adalah serangkaian langkah kegiatan yang digunakan untuk memutuskan apakah pelamar di terima atau ditolak. Langkah-langkah ini mencakup pemanduan kebutuhan-kebutuhan pelamar dan organisasi, melalui berbagai tahap yang ditentukan organisasi tersebut, sampai dengan para pelamar diterima menjadi tenaga kerja tetap.
2.      Proses Seleksi
Proses seleksi yaitu dilakukan setelah kegiatan rekrutmen berakhir.  Seleksi SDM merupakan sebuah proses untuk memilih dan menetapkan sejumlah orang dari calon-calon yang tersedia, dengan preferensi tertentu. Menurut Rivai (2004: 169) mengemukakan bahwa proses seleksi merupakan rangkaian tahap-tahap khusus yang digunakan untuk memutuskan pelamar kerja mana yang akan diterima. Proses tersebut dimulai ketika pelamar melamar kerja dan diakhiri dengan keputusan penerimaan. [12]
Menurut T. Hani Handoko, proses seleksi tergantung pada 3 masukan penting. Informasi analisis jabatan memberikn deskripsi jabatan, spesifikasi jabatan dan standar-stadar prestasi yang disyaratkan setiap jabatan, rencana-rencana sumber daya manusia memberikan kepada manajer personalia bahwa ada lowongan kerja. Akhirnya, penarikan perlu agar manajer personalia harus menghadapi sekelompok yang dipilih.[13] Proses seleksi harus dilaksanakan sejalan dengan hasil analisis jabatan, deskripsi tugas dan spesifikasi pekerjaan.
Fatah syukur menyatakan bahwa, proses seleksi dilakukan dalam pengambilan keputusan, memutuskan dari proses administrasi, wawancara, dan tes untuk menyeleksi para calon pelamar.[14]
Sondang P. Siagian menjelaskan bahwa langkah-langkah dalam proses seleksi minimal ada delapan langkah, yaitu:
a)      Penerimaan surat lamaran
b)      Penyelenggaraan ujian
c)      Wawancara seleksi
d)     Pengecekan latar belakang pelamar dan surat-surat referensinya
e)      Evaluasi kesehatan
f)       Wawancara oleh manajer yang akan menjadi atasan langsungnnya
g)      Pengenalan pekerjaan, dan
h)      Keputusan atas lamaran[15]
3.      Tujuan Seleksi
Tujuan seleksi adalah untuk mendapatkan pegawai yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap mental yang mendukung pelaksanaan pekerjaan serta memilih tenaga kerja yang diinginkan serta untuk mendapatkan tenaga kerja yang memenuhi syarat dan mempunyai kualifikasi sebagaimana tercantum dalam deskripsi jabatan.  Martoyo mengatakan bahwa tujuan seleksi adalah untuk mendaptkan tenaga yang paling tepat untuk memangku sesuatu jabatan tertentu. Seleksi merupakan proses dua arah dimana organisasi menawarkan posisi kerja dengan kompensasi yang layak, sedangkan calon pelamar mengevaluasi organisasi dan daya tarik posisi serta imbalan yang ditawarkan organisasi.[16]
Selain itu, tujuan seleksi adalah untuk mendapatkan:
1)      Karyawan yang qualified dan potensial
2)      Karyawan yang jujur dan berdisiplin
3)      Karyawan yang cakap dengan penempatan yang tepat
4)      Karyawan yang terampil dan semangat bekrja
5)      Karyawan yang karyawan yang dapat bekerja sama
6)      Karyawan yang dinamis dan kreatif
7)      Karyawan yang inovatif dan bertanggung jawab
8)      Karyawan yang loyal dan berdedikasi tinggi
9)      Karyawan yang mudah dikembangkan di masa yang akan datang
10)  Karyawan yang bekerja secara mandiri[17]
4.      Tantangan yang Dihadapi Pada Proses Seleksi
Dalam proses seleksi ada empat tantangan yang perlu diperhatikan dan dihadapi oleh para petugas seleksi dalam menentukan jenis dan langkah-langkah dalam proses seleksi, yaitu:
a)      Penawaran tenaga kerja
b)      Tantangan etis
c)      Tantangan organisasional
d)     Kesamaan kesempatan memperoleh pekerjaan[18]
C.    Dasar-Dasar Dari Rekruitmen Dan Seleksi
1.      Rekruitmen Menurut Islam
Yang menjadi dasar hukum rekrutmen dan seleksi dalam al-qur’an terdapat dalam surah Al-Qashash ayat 26 sebagai berikut :
قَالَتْ إِحْدَاهُمَا يَا أَبَتِ اسْتَأْجِرْهُ إِنَّ خَيْرَ مَنِ اسْتَأْجَرْتَ الْقَوِيُّ الْأَمِينُ

Artinya :  “Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena Sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya".
Calon pegawai haruslah dipilih berdasarkan kepatutan, kelayakan. persoalan ini pernah diingatkan oleh Rosulullah dalam sabdanya: “Barang siapa mempekerjakan orang kerena ada unsure nepotisme, padahal disana terdapat orang yang lebih baik daripada orang tersebut, maka ia telah mengkhianati amanah yang telah diberika oleh Allah, Rosul-Nya dan kaum muslimin.[19]  Dalam hadis lain Rosulullah bersabda: “Barang siapa mempekerjakan satu orang diantara sepuluh orang, dan ia tahu bahwa diantara mereka terdapat orang yang lebih utama (patut dan layak), maka ia telah menipu Allah, Rosul-Nya dan kaum muslimin secara umum”.
Sebagai contoh, ketika ingin mengangkat seorang pejabat, Khalifah Umar r.a. senantiasa menyediakan waktu untuk menentukan jenis pekerjaan dan tanggung jawab yang harus diemban oleh seorang pejabat. Setelah itu Khalifah akan memberikan tanda tangan dan stempel, serta disaksikan oleh beberapa sahabat Anshar dan Muhajirin.
Jika dianalogikan dengan ilmu manajemen modern, sahabat Umar r.a. bias dinobatkan sebagai tokoh Manajemen.  Setidaknya hal ini didukung oleh langkah-langkah ayang ditempuh Umar r.a. yang menjalankan proses manajemen tepatnya pada rekrutmen dan seleksi.
2.      Seleksi Menurut Islam
Khalifah Ali bin Abi Thalib RA. Pernah memerintahkan Astar al-Nukhai, gubernur Mesir untuk mendaptkan pekerja-pekerja yang handal. Dalam perintahnya ia mengatakan, “ Jika engkau ingin mengangkat karyawan, maka pilihlah secar selektif. Janganlah engkau mengangkatnya karena ada unsur kecintaan dan kemulyaan (nepotisme), karena hal ini akan menciptakan golongan durhaka dan khianat. Pilihlah karyawan karena pengalaman dan kompetensi yang dimiliki.......”
Sebelum Ali,Umar juga melakukan hal yang sama dengan ucapannya, “ Barang siapa mengangkat seseorang sebagai pejabat karena kesayangan dan kekerabatannya dan tidak ada alasan pengangkatannya selain itu, berarti ia tellah mengkhianati Allah dan Rasul-Nya serta kaum mukminin ”.[20]

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
7.      Konsep dari rekruitmen, yaitu dari pengertian rekruitmen ialah kegiatan untuk mendapatkan sejumlah tenaga kerja dari berbagai sumber, sesuai dengan kulaifikasi yang dibutuhkan, sehingga mereka mampu menjalankan misi organisasi untuk merealisasikan visi dan tujuannya. Serta di dalam konsep terdapat tujuan, proses, sumber-sumber rekruitmen, teknik-teknik rekruitmen dan kendala rekruitmen.
8.      Konsep dari seleksi, yaitu dari pengertian seleksi ialah proses identifikasi dan pemilihan orang-orang dari sekelompok pelamar yang paling cocok atau yang paling memenuhi syarat untuk menduduki suatu jabatan atau posisi tertentu. Serta disalam seleksi terdapat proses, tujuan dan tantangan yang harus dihadapi saat seleksi, agar semua itu dalam mencari seleksi bisa berjalan dengan lancar.
9.      Dasar-dasar dari rekruitmen dan seleksi, yaitu dalam rekruitmen diambil dari kisah Khalifah Umar r.a. senantiasa menyediakan waktu untuk menentukan jenis pekerjaan dan tanggung jawab yang harus diemban oleh seorang pejabat.
B.     Saran
Demikian pembahasan dari makalh kami.  Kami berharap semoga pembahasan dalam makalah kami ini dapat membantu dan bermanfaat bagi pembaca.  Dan kami pun berharap pula kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan dalam tugas kami selanjutnya.  Sekian dan trimakasih.





DAFTAR PUSTAKA
Handoko, T. Hani. Menajemen Personalia & Sumberdaya Manusia. Yogyakarta:
BPFE-Yogyakarta. 2001.
Huda, Erwin Nur. Analisis Pelaksanaan Program Rekrutmen, Seleksi,
Penempatan Kerja Dan Pelatihan Karyawan. Dalam Jurnal Administrasi
Bisnis (Jab), Vol. 9 No. April 2014.
Jusmaliani. Pengelola Sumber Daya Insani. Jakarta: Bumi Aksara. 2011.
Rachmawati, Ike Kusdyah. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
ANDI. 2008.
Sinn, Abu dan Ibrahim, Ahmad. Manajemen Syariah. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada. 2006.
Syukur, Fatah. Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan. Semarang:
Pustaka Rizki Putra. 2012.
Tjutju dan Suwatno. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: ALFABETA.
2003.
Tsauri, Sofyan.  Manajemen Sumber Daya Manusia. Jember: STAIN Jember
Press. 2013.




[1] Drs. H. Sofyan Tsauri, MM., Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jember: STAIN Jember Press, 2013), hlm. 61
[2] Jusmaliani, Pengelola Sumber Daya Insani, (Jakarta: Bumi Aksara: 2011), hlm. 80
[3] Prof.Dr.Tjutju dan Dr.Suwatno,M.Si, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Bandung: ALFABETA, 2003), hlm. 102
[4] Drs. H. Sofyan Tsauri, MM., Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jember: STAIN Jember Press, 2013), hlm. 60-61
[5] Drs. H.Sofyan Tsauri, MM, MSDM , (Jember: STAIN Jember Press, 2013), hlm. 69
[6] Ike Kusdyah Rachmawati, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: ANDI, 2008), hlm. 84
[7] Drs. H.Sofyan Tsauri, MM, MSDM , (Jember: STAIN Jember Press, 2013), hlm. 67
[8] T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: BPFE, 2001), hlm. 71
[9] Fatah Syukur, Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan, (Semarang: PT.Pustaka Riski Putra, 2012), hlm. 74
[10] Fatah Syukur, Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan,……, hlm. 75
[11] T. Hani Handoko, Menajemen Personalia & Sumberdaya Manusia, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2001), hlm. 85
[12] Prof. Dr. Tjutju Yuniarsih dan Dr. Suwatno, M.Si., Manajemen Sumber Daya Manusia, (Bandung: ALFABETA,2003), hlm.104
[13] T. Hani Handoko, Menajemen Personalia & Sumberdaya Manusia, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2001), hlm. 85-86
[14] Fatah Syukur, Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan, (Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2012), hlm. 90
[15]Drs. H. Sofyan Tsauri, MM., Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jember: STAIN Jember Press, 2013), hlm. 64
[16] Erwin Nur Huda, Analisis Pelaksanaan Program Rekrutmen, Seleksi, Penempatan Kerja Dan Pelatihan Karyawan, Dalam Jurnal Administrasi Bisnis (Jab), Vol. 9 No. April 2014. Hlm. 3.
[17] Drs. H. Sofyan Tsauri, MM., Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jember: STAIN Jember Press, 2013), hlm. 61
[18]Drs. H. Sofyan Tsauri, MM., Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jember: STAIN Jember Press, 2013), hlm. 70

[19] Abu Sinn dan Ahmad Ibrahim, Manajemen Syariah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), hlm. 106
[20] Jusmaliani, Pengelolaan Sumber Daya Insani, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011), hlm. 82

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FORM KAJIAN ILMIAH DAN DISKUSI Tanggal           : Rabu, 26 April 2017 Tempat            : Rest Area Jubung (Café Kahyangan) Jenis Ka...